Senin, 01 September 2008

virus pada manusia

Kera-Kera Tularkan Virus Baru pada Manusia

Kamerun, Rabu

Kirim Teman | Print Artikel


Penelitian terhadap sekitar 1.000 orang pemburu daging hewan di Kamerun telah menemukan adanya dua virus keluarga HIV yang diduga ditularkan oleh hewan primata.

Perpindahan virus dari hewan ke manusia seperti dari kera ke orang-orang di sekitar hutan, sesungguhnya adalah peristiwa yang cukup umum terjadi. "Dan ini seharusnya mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap penyakit yang menyebar dari satu spesies ke spesies lain," ujar para peneliti.

"Ini bukan cerita yang langka. Ini adalah fenomena yang sering terjadi," kata Nathan Wolfe, ahli virus dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health in Baltimore, Maryland, yang memimpin penyelidikan.

HIV, misalnya, virus yang menyebabkan AIDS, diduga merupakan hasil perpindahan dari primata ke manusia. Ebola, virus yang mengakibatkan demam dan kematian, juga diperkirakan menulari populasi manusia lewat primata di Afrika. Tahun lalu, Wolfe dan rekan-rekannya bahkan menemukan adanya bug yang tidak terlalu berbahaya bernama simian foamy virus, telah berpindah dari kera ke para pemburu di Kamerun.

Kini, survey yang dilakukan pada pemburu-pemburu itu telah menemukan adanya dua virus lagi dari keluarga HIV, begitu dilaporkan para peneliti di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Virus yang disebut Human T-lymphotropic Virus type 3 atau HTLV-3 dan HTLV-4 itu berasal dari kelompok yang dikenal sebagai retrovirus. Jenis-jenis sebelumnya (HTLV-1 dan HTLV-2) menginfeksi jutaan manusia di seluruh dunia, dan menyebabkan penyakit saraf dan leukemia pada kasus-kasus tertentu.

Adapun HTLV-3 dan HTLV-4 belum pernah terlihat pada manusia sebelumnya. HTLV-3 memiliki analog atau kemiripan dengan virus pada primata yakni STLV-3 (Simian T-lymphotropic Virus), dan walau HLTV-4 tidak, namun para peneliti menduga keras ia berasal juga dari primata.

Adapun Tim Wolfe memilih meneliti pemburu di Kamerun selatan karena mereka diketahui memburu dan makan berbagai jenis primata, selain juga memeliharanya sebagai hewan peliharaan. Pemburu yang darahnya mengandung HTLV-4 misalnya, adalah seorang pria 48 tahun yang memburu monyet, simpanse, dan gorila.

Mereka kebanyakan tertular karena bersentuhan langsung dengan primata yang terinfeksi, atau karena mengkonsumsi dagingnya. Oleh karenanya, menurut Wolfe, cara terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit karena virus-virus baru adalah dengan memberi pengetahuan pada para pemburu, dan menyarankan mereka memburu atau memelihara jenis hewan lain.

Walau virus-virus baru ini belum diketahui akibatnya bila menyerang manusia, namun para peneliti bersikap waspada mengingat peristiwa serupa juga terjadi pada kasus HIV dan Ebola, dimana mereka ternyata berhadapan dengan sesuatu yang mematikan. (nature.com/bbc.co.uk/wsn)

Tidak ada komentar: